Eratkan Kebersamaan dan Kepedulian, Keluarga Besar MAN 2 Ketapang Gelar Tradisi dan Budaya Robo-robo dan Doa Bersama

KETAPANG – Suasana kebersamaan dan kepedulian mewarnai halaman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ketapang pada hari Rabu, 20 Agustus 2025. Seluruh siswa, dewan guru, dan staf tata usaha berkumpul untuk melaksanakan dua agenda penting: peringatan tradisi Robo-robo dan doa bersama sebagai bentuk solidaritas bagi salah satu keluarga siswa yang tengah ditimpa musibah.

Kegiatan yang dimulai sejak pagi hari ini diawali dengan apel bersama yang dipimpin langsung oleh Kepala MAN 2 Ketapang, Bapak Moh. Sunja'i, S.Pd.I Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya melestarikan kearifan lokal seperti tradisi Robo-robo sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Ketapang, sekaligus menanamkan nilai-nilai spiritual dan sosial di lingkungan madrasah.

"Tradisi Robo-robo yang kita laksanakan setiap tahunnya bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah momentum untuk kita introspeksi diri dan memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala marabahaya," ujar Bapak Kepala Madrasah. "Tahun ini, momentum tersebut terasa lebih khidmat karena kita satukan dengan niat tulus untuk mendoakan salah satu anggota keluarga besar kita yang sedang diuji."

Acara dilanjutkan dengan prosesi makan ketupat bersama yang menjadi ciri khas dari perayaan Robo-robo. Seluruh warga madrasah, dari siswa hingga guru, duduk bersama dalam barisan panjang di aula karena di lapangan sedang hujan lebat, menikmati hidangan ketupat dan lauk-pauk yang telah disiapkan secara gotong royong. Momen ini menjadi simbol persatuan dan kebersamaan, menghapus sekat antara guru dan siswa.

Puncak acara diisi dengan sesi doa bersama yang berlangsung dengan khusyuk dan hening. Doa dipimpin oleh guru bidang studi Bahasa Arab, Ustadz Faisal,S,Pd,I. Seluruh yang hadir menundukkan kepala, mengaminkan doa yang secara khusus ditujukan untuk memberikan kekuatan, ketabahan, dan kemudahan bagi keluarga siswa kelas XII A yang sedang mengalami musibah.

Menurut Ketua OSIS MAN 2 Ketapang, Muhammad Fadil Pratama, kegiatan gabungan ini sangat positif. "Kami sebagai siswa merasa kegiatan ini sangat menyentuh. Selain belajar tentang budaya kami sendiri, kami juga diajarkan untuk peduli dan berempati terhadap sesama teman. Ini bukti bahwa MAN 2 Ketapang bukan hanya tempat belajar, tapi juga sebuah keluarga," tuturnya.

Kegiatan ditutup dengan penggalangan dana spontan yang dikoordinir oleh OSIS untuk membantu meringankan beban keluarga siswa yang tertimpa musibah. Acara ini diharapkan dapat terus memperkuat tali silaturahmi dan menumbuhkan karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

https://www.facebook.com/d3n1h3/videos/1290743825916308